Akhirnya komik Bramara Fusi hasil kolaborasi dari mas Akhmad D'Arifin dan mas Andree Hardyaman sampai juga dan seperti biasa langsung ku baca. Komik ini merupakan penyatuan dari seri 1 dan 2 dengan judul Bramara yang sudah terbit sebelumnya. Bedanya di komik ini ada tambahan artwork dan adegan tambahan sebagai petunjuk untuk sekuelnya serta cover depan dikerjakan oleh mas Garrie Gastony. Meski saya sudah baca seri satuannya tapi saya lupa-lupa ingat ceritanya berhubung ingatan saya yang lemah makanya saya baca sekali lagi.
Soal gambar dan pewarnaan cuman dua kata yaitu LUAR BIASA dan tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Gaya penceritaan mas Akhmad D'Arifin masih tetap prima di komik ini. Ceritanya sangat asyik diikuti dan mengalir dengan baik dan juga terkonsep dengan baik. Intensitas cerita juga termasuk cukup tinggi karena dari awal sudah terjadi bak bik buk. Yang saya suka dari cerita ini adalah bahwa sang jagoan khususnya Cakram tidak hanya menggunakan bogem dalam menyelesaikan masalah namun juga menggunakan kepintarannya dalam menganalisis dan memecahkan masalah. Musuh yang dihadapi juga terasa greget ancamannya karena musuh yang dihadapi kali ini bukan kaleng-kaleng tapi berupa kelompok kejahatan yang sudah setingkat di atas teroris yang mana kemampuan mereka tidaklah main-main dan mereka juga bekerja secara sistematis. Selain itu adegan pertarungannya benar-benar seru dan terlihat bahwa memang benar-benar ditata dengan rapi layaknya nonton adegan pertarungan di film Hongkong. Tak lupa dengan diselipkan humor khususnya saat interaksi antara Cakram dan Nirbita terasa bahwa nuansa ceritanya jadi sangat berwarna sekali.
Dalam komik ini ada 2 (dua) jagoan yang berkolaborasi yaitu Nirbita (IP dari mas Andree) dan Cakram (IP dari mas Akhmad). Nirbita di sini ditemani oleh adiknya Ayu di mana sifat mereka berdua sangat bertolak belakang. Nirbita yang judes, galak dan sadis sedangkan Ayu yang lembut, baik dan suka bercanda. Kisah dimulai dengan Ardan Mustofa (alter ego dari Cakram) yang memamerkan proyek drone AI bernama Bramara. Tiba-tiba terjadi kekisruhan dalam acara pameran ini yang dilakukan oleh geng PAOK. Geng PAOK sendiri adalah kelompok penjahat bayaran yang terdiri dari Hyde si pemimpin, G si perusak, Bone si penembak jitu dan Angel si pencuri. Geng ini akhirnya berhasil menyalin kode sumber (source code) Bramara. Yang unik dari komik ini adalah konflik antara Nirbita dan Cakram. Nirbita yang curigaan dan penuh prasangka menyerang Cakram karena menganggapnya adalah anggota dari geng PAOK. Jadi Cakram selain harus menghadapi geng PAOK juga harus menghadapi Nirbita. Akhirnya perselisihan Cakram dan Nirbita bisa diluruskan oleh Ayu. Namun masalah tambah rumit ketika geng PAOK meluncurkan 125 drone Bramara yang tiba-tiba dilengkapi dengan kemampuan tempur untuk meneror warga. Cakram dan Nirbita berpacu dengan waktu untuk menonaktifkan drone-drone tersebut. Berhasilkah mereka melakukannya? Lalu siapakah dalang dari geng PAOK? Silakan baca komik ini ya teman-teman...