Thursday, April 21, 2022

Komik Si Buta dari Goa Hantu versi REMAKE... KEREN SIH SAYANG...

Si Buta dari Goa Hantu
Beberapa waktu lalu saya membeli komik warna Si Buta komplit (Mata Malaikat, Sapu jagad, Raja Mandala) dari market place. Tanpa basa basi langsung saya baca. Saat membaca Mata Malaikat dan Sapu Jagad waktu begitu cepat berlalu karena seni penceritaannya terkesan begitu kereeen dan mirip sinematografi di mana sering ada kilas baliknya (flash back). Namun hal ini berbeda ketika saya membaca Raja Mandala yang membuat saya kesulitan untuk menjaga diri saya supaya terus membaca. Saya rasa ada beberapa poin-poin penting menurut pandangan saya (yang masih awam) mengapa rasanya kok Raja Mandala seperti sebuah lanjutan yang terkesan 'gagal': 
  1. Premisnya sih OKE yaitu mempertemukan 2 jagoan dalam satu komik yaitu Si Buta dan Mandala namun kok terkesan dipaksakan begitu. Alasan saya mengatakan hal ini karena harusnya jika Barda dan Mandala bersatu maka musuhnya harus lebih kuat (minimal kekuatannya setara dengan Si Buta dan Mandala). Alih-alih seperti itu, musuhnya malah terkesan cuman kelas ikan teri jadi ngapain sampai harus repot-repot melibatkan ke-2 jagoan tsb? 
  2. Harusnya sih mungkin antagonisnya ada 2 orang: yang satu jago silat dan yang satu jago sihir. Seperti kita ketahui bahwa Barda kan tidak ahli sihir sedangkan Mandala sebagai setengah siluman harusnya bisa mengatasi sihir. Jadi dengan konsep seperti ini ku rasa ceritanya bakal lebih bagus. 
  3. Alasan Mandala menyerang Barda juga kurang greget karena cuman gara-gara dihasut oleh seorang nenek yang mengatakan bahwa Barda telah menculik cucunya. Saya jadi berpikir kok Mandala itu bodoh ya bisa-bisanya semudah itu dibohongi? Harusnya mungkin sesuai poin (2), si penyihir membuat seseorang yang menyerupai Barda membantai warga desa dan dilihat oleh Mandala jadilah Mandala memburu Si Buta. 
  4. Lalu ini yang paling aneh dan absurd menurutku saat Mandala berhasil diCUCUK oleh salah satu kelas teri itu jadi kok berasa Mandala itu lemah amat ya? 
  5. Harusnya ada plot twist seperti ternyata musuh utamanya adalah salah satu tokoh yang bersama si Buta dan Mandala. Kalau berdasarkan cerita misal si anak yang diculik itu ternyata adalah antagonis itu sendiri. Atau jika mau dibuat lebih dramatis, senjata si Buta dan Mandala berhasil dicuri oleh sang antagonis sehingga Barda dan Mandala harus bertarung tanpa senjata pamungkasnya. Atau bisa juga misal salah satu tokoh utama (pemimpin utama pemberontakan terhadap kompeni) diculik musuh sehingga Barda dan Mandala harus membebaskan tokoh utama tsb. 
  6. Unsur dramatisnya juga terasa kurang harusnya bisa dibuat cerita bahwa Si Buta dan Mandala berhasil ditangkap musuh lalu rupanya dari pihak musuh ada yang pernah ditolong oleh Si Buta atau Mandala sehingga mengorbankan dirinya untuk menolong Si Buta dan Mandala lalu mungkin bisa ditampilkan sedikit kilas balik saat Si Buta atau Mandala menolong orang tsb. Lebih kereen lagi jika kilas baliknya di awal cerita dan saat orang tsb sekarat dan mengatakan sesuatu kata-kata yang mencetuskan ingatan Barda atau Mandala akan peristiwa tersebut. Misal saat Barda atau Mandala berhasil menyelamatkan anak tsb lalu berkata 'Semua akan baik-baik saja selama dirimu berpegang pada kebajikan...' lalu saat si anak yang sudah dewasa tsb sekarat dan mengatakan hal yang sama. 
Demikianlah sedikit ulasan dari saya. Tidak ada maksud apa-apa dari ulasan saya hanya agar komik Indonesia khususnya Bumi Langit yang dimotori oleh Bapak Andy Wijaya dan Oyasujiwo Poetranto lebih bagus lagi dalam penceritaannya (kalau soal gambar mah gk usah diragukan lagi).