Pertama kali melihat judulnya dan covernya saya kok malah merasa tidak yakin ya dengan komiknya namun setelah membaca banyak komentar dari teman-teman di grup ini yang menyatakan bahwa komik ini bagus maka saya mencoba untuk membeli dan membacanya dan ternyata memang benar-benar bagus. Gambarnya sederhana namun justru karena itu, adegan demi adegan menjadi lebih mudah ditangkap dan maksud ceritanya jadi tersampaikan dengan baik. Gambarnya juga sangat rapi dan bagus (dicetak di atas kertas art paper) menjadikan salah satu kekuatan komik ini sehingga visualisasi ceritanya terasa sangat nyata. Komik ini merupakan salah satu contoh terbaik dari kolaborasi antara penulis cerita dan penggambar. Mungkin jika Kosasih Award masih eksis maka saya rasa komik ini layak mendapatkan nominasi dan menjadi juara.
Ceritanya sendiri benar-benar terkonsep dengan sangat baik berlatar rezim Orde Baru tahun 1983 tentang petrus (penembak misterius) berhadapan dengan pemilik ilmu gaib semacam Kejawen. Sang tokoh utama yang bernama Kusno dibuat benar-benar bernasib tragis (anak yatim piatu yang anak dan istrinya meninggal akibat melanggar sumpah dari ilmu gaib yang dikuasainya) sehingga membuat saya semakin simpati kepada jagoannya. Saya yang biasanya mencap baik buruknya komik itu dari muatan humor malah jadinya sedikit mengabaikan faktor humor tsb saking serunya membaca komik ini sehingga terasa tidak ada celah untuk masuknya humor di komik ini. Keseruan semakin bertambah ketika semua pihak benar-benar menjadikan Kusno sebagai 'Buron' yang paling dicari karena sang jagoan memiliki dokumen penting yang berisi rahasia mereka dan juga berisi informasi ilmu gaib yang sangat sakti. Saya masih menunggu kelanjutan ceritanya yang mudah-mudahan tidak mandeg di tengah jalan.
Bagi teman-teman yang belum baca saya sangat merekomendasikan komik ini. One of the best komik yang pernah saya baca. Slogan di cover depan yang berbunyi "Dari Penulis dan Pelukis Ternama" ternyata bukan pepesan kosong.
