Pak de Lan Kelana (sapaan akrab kami untuk sang maestro) meski sudah sepuh namun tetap eksis mewarnai perkomikan Indonesia. Jarot ini merupakan salah proyek idealis dari Beliau dalam artian ini bukanlah komik pesanan dan juga dibuat dengan tanpa adanya ekspektasi penjualan namun murni dibuat berdasarkan panggilan jiwa dari sang maestro. Boleh dibilang komik ini adalah perwujudan karya idealis dari pak de Lan Kelana meski jalan ceritanya yang sederhana dan namun goresan gambarnya terlihat semakin matang dan ciamik saja. Namun sayang sekali tak berapa lama kami mendapatkan kabar bahwa sang maestro sedang dirawat di rumah sakit dan tak berapa lama kemudian Beliau telah berpulang (meninggalkan kami semuanya). Selamat jalan pak de Lan Kelana karya-karyamu kan kami kenang selamanya...
Monday, November 7, 2022
Wednesday, October 12, 2022
Komik Petualangan Arthur Razak... BENAR-BENAR KEREEEEEN!
- Genre ceritanya detektif misteri yang merupakan salah satu genre favorit saya. Saya jadi merasa bahwa si Arthur Razak ini mirip dengan karakter Constantine.
- Gambarnya udah pasti yahuuuud dicetak dalam kertas art paper lagi jadi 'kemewahan' gambarnya benar-benar bisa terasa. Namun di balik semua pujian tentunya ada kritik dan saran demi kemajuan komik ini: 1. Seharusnya disisipkan terjemahan pada adegan di mana tokoh-tokohnya berbicara bahasa daerah (adegan saat warga Lampung menyambut kedatangan Arthur Razak). 2. Halamannya terlalu tipis (kurang lebih 24 halaman atau 12 halaman timbal balik) jadinya terasa kurang puas membaca ceritanya. Saya hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menyelesaikan membaca komik ini (ditambah bahwa teks dalam komik ini tidaklah banyak).
- Dari segi teks tulisannya saya rasa agak kurang besar bagi mata saya yang sudah tua ini. Ini mungkin karena pemilihan ukuran komiknya. Mungkin jika ukurannya A4 maka teksnya akan lebih mudah dibaca.
- Saya dapat bocoran dari pak Ivann Makhsara bahwa komik ini direncanakan dalam 6 seri namun saya jadi berharap bahwa dengan hanya 6x24 halaman mudah-mudahan ceritanya bisa tergali dengan baik.
- Saya berharap ketika komik ini tamat di seri 6 mungkin ada baiknya diterbitkan ulang dalam satu buku dan dicetak dengan ukuran yang lebih besar (semisal A4) di mana covernya soft cover (dengan ukuran hanya sekitar 144 halaman rasanya bakal mubazir jika dicetak dalam cover Hard Cover).
Thursday, September 15, 2022
Komik SAYUTI Koboi Betawi... CUKUP MENGHIBUR!
Akhirnya bisa membaca komik warna hasil kolaborasi dari mas Muhammad Tanfidz Tamamuddin sebagai pencerita dan mas Ragha Sukma Sejati sebagai penggambar. Gambarnya benar-benar bagus dengan warna yang begitu nyaman dilihat oleh mata. Hal ini ditambah dengan komik ini dicetak di atas kertas art paper sehingga keindahan warnanya betul-betul bisa ditampilkan secara maksimal. Ceritanya berkisah tentang Sayuti seorang koboi Betawi melawan kekejaman Kompeni, tuan tanah beserta centengnya.
Premis ceritanya sih lumayan ya karena mengangkat sejarah Betawi di era kompeni hanya saja ada beberapa yang saya rasa masih kurang di sana sini. Setelah membaca dengan saksama akhirnya saya malah bingung dengan ciri khas yang mau ditonjolkan. Kalau dibilang mau ditonjolkan humornya tapi kok rasanya garing. Pas adegan bertarung saya malah berharap konsepnya bisa seperti pertarungan Chinmi di serial Kungfu Boy yang menggunakan akal untuk mengalahkan musuhnya. Namun pada akhirnya ceritanya hanya berupa ONE MAN SHOW saja.
Mungkin ke depannya saya sarankan untuk lebih menggali budaya, adat istiadat dan sejarah Betawi seperti misal tradisi apa yang sering dilakukan oleh masyarakat bawah Betawi. Saya juga menyarankan supaya humornya ditambah misal celana musuhnya melorot pas ditembak oleh Sayuti atau pas mau menyelamatkan cewek yang kepegang malah dadanya dan lain sebagainya.
Jujur jika mau curhat maka yang bisa ku nikmati dari komik ini adalah gambarnya yang luar biasa ciamik dan indah sedangkan untuk ceritanya terasa sedikit hambar tapi overall, komik ini masih cukup menghibur untuk dibaca.
Sunday, August 14, 2022
Aku Cinta Indonesia yang sudah dijadikan serial TV tahun 1980an...
Awalnya saya mengenal Aku Cinta Indonesia (ACI) itu sebagai sebuah serial TV yang tayang di TVRI pada tahun 1980an lalu sekarang baru ngeh kalau ACI rupanya adalah serial novel yang dikerjakan oleh Arswendo Atmowiloto dan Djokolelono. Yang membuat serial novel ini istimewa karena ilustrasi dalam bukunya dikerjakan oleh Gerdi WK (komikus Gina). Saya tidak tau ada berapa jumlah serial ini tapi berdasarkan urutan kode penerbit saya mendapatkan data-data sbb:
- 120.01.86 = Siluet Bom
- 121.01.86 = Jack Agung
- 122.01.86 = ???
- 123.01.86 = Gatal-Gatal Tenar
- 124.01.86 = Sirih Untuk Cucu
- 125.01.86 = Akar Asap Neraka
- 126.01.86 = Duel Tiga Kali
- 127.01.86 = Dukun Tanpa Kemenyan
- 128.01.86 = Sepeda Kayu
- 129.01.86 = Nuk, Semua Cinta Padamu
- 130.01.86 = Bunga Buat Bu Hardilah
- 131.01.86 = ???
- 132.01.86 = Kontrak Fitnah
- 133.01.86 = ???
- 134.01.86 = Selendang Ani Melenggang Kembali
- 135.01.86 = ???
- 136.01.86 = Tepuk Tangan Kesunyian
- 137.01.86 = ???
- 138.01.86 = ???
- 139.01.86 = ???
- 140.01.86 = Garem Koki
Tapi senang juga akhirnya bisa mendapatkan cukup banyak judul ACI dari salah satu seller di market place online baru-baru ini. Thx GOD.
Monday, July 18, 2022
Buku Dongeng dan Legenda dari Dami Editore... Cerita dan ilustrasi yang indah!
Tahun 1990an, Gramedia Pustaka Utama pernah menerbitkan buku dongeng dan legenda terbitan Dami Editore seperti Ksatria Meja Bundar, Petualangan Odysseus, Legenda Yunani Kuno dan Perang Troya. Lalu pada tahun 2008 diterbitkan ulang Ksatria Meja Bundar dengan judul-judul tambahan seperti Alexander Agung dan Legenda Robin Hood. Akhirnya pada tahun 2017an saya berkesempatan mencicipi Ksatria Meja Bundar dan Perang Troya. Saya begitu terhanyut oleh cerita dan ilustrasi dari dongeng dan legenda tsb sampai-sampai saya terus melengkapi koleksi saya. Akhirnya pada tahun 2022 ini saya berkesempatan membaca Legenda Yunani Kuno yang betul-betul memperkenalkan saya akan cerita dan mitos dari Yunani. Yang saya suka dari buku dongeng dan legenda ini adalah tulisannya singkat, padat dan jelas serta tidak bertele-tele dan pengarangnya juga sangat pandai menyusun kata-kata sampai-sampai saya jadi ketagihan membacanya. VERY RECOMMENDED nih bacaan buat dewasa dan anak-anak.
Saturday, June 11, 2022
Novel ABARAT mengingatkanku pada tutupnya TB KHARISMA...
Saya tidak ingat tepatnya namun mungkin sekitar tahun 2010an.Waktu itu saya jalan-jalan ke Mall Ciputra Seraya di kotaku, Pekanbaru. Nah biasanya saya kalau ke mall, saya pasti mampir ke toko bukunya yaitu TB Kharisma. Pas waktu itu saya melihat ada event obral besar-besaran lalu tiba-tiba mata saya tertuju pada 2 buah seri novel Abarat di mana harga obralnya juga lumayan murah. Lalu saya belilah kedua buku tersebut. Selang beberapa Minggu kemudian saya baru tau bahwa TB Kharisma telah tutup digantikan oleh TB Gramedia.
Wednesday, May 25, 2022
Komik Si Buta dari Goa Hantu edisi Remaster 54th... MANTAP EUYYYY!
Akhirnya rasa penasaran terjawab sudah setelah mendapatkan post card komplitnya SBDGH 54th. Terima kasih Bumi Langit dan pak Andy Wijaya.
Awalnya gk nyadar kalau di belakang post card itu ada gambar. Lalu setelah 'ditelusuri lebih lanjut' baru tau rupanya ada 4 connecting post card. Saat itu cuman dapat 2 post card yang bagian kanan pas beli Mandala Legenda Dwi Bhuvana Bundling. Beberapa bulan kemudian barulah dapat 2 post card bagian kiri pas beli beli SBDGH Remaster 01 HC. Bagi saya bisa mendapatkan komplit dan tau keseluruhan gambarnya adalah sesuatu banget begitu.
Thursday, April 21, 2022
Komik Si Buta dari Goa Hantu versi REMAKE... KEREN SIH SAYANG...
- Premisnya sih OKE yaitu mempertemukan 2 jagoan dalam satu komik yaitu Si Buta dan Mandala namun kok terkesan dipaksakan begitu. Alasan saya mengatakan hal ini karena harusnya jika Barda dan Mandala bersatu maka musuhnya harus lebih kuat (minimal kekuatannya setara dengan Si Buta dan Mandala). Alih-alih seperti itu, musuhnya malah terkesan cuman kelas ikan teri jadi ngapain sampai harus repot-repot melibatkan ke-2 jagoan tsb?
- Harusnya sih mungkin antagonisnya ada 2 orang: yang satu jago silat dan yang satu jago sihir. Seperti kita ketahui bahwa Barda kan tidak ahli sihir sedangkan Mandala sebagai setengah siluman harusnya bisa mengatasi sihir. Jadi dengan konsep seperti ini ku rasa ceritanya bakal lebih bagus.
- Alasan Mandala menyerang Barda juga kurang greget karena cuman gara-gara dihasut oleh seorang nenek yang mengatakan bahwa Barda telah menculik cucunya. Saya jadi berpikir kok Mandala itu bodoh ya bisa-bisanya semudah itu dibohongi? Harusnya mungkin sesuai poin (2), si penyihir membuat seseorang yang menyerupai Barda membantai warga desa dan dilihat oleh Mandala jadilah Mandala memburu Si Buta.
- Lalu ini yang paling aneh dan absurd menurutku saat Mandala berhasil diCUCUK oleh salah satu kelas teri itu jadi kok berasa Mandala itu lemah amat ya?
- Harusnya ada plot twist seperti ternyata musuh utamanya adalah salah satu tokoh yang bersama si Buta dan Mandala. Kalau berdasarkan cerita misal si anak yang diculik itu ternyata adalah antagonis itu sendiri. Atau jika mau dibuat lebih dramatis, senjata si Buta dan Mandala berhasil dicuri oleh sang antagonis sehingga Barda dan Mandala harus bertarung tanpa senjata pamungkasnya. Atau bisa juga misal salah satu tokoh utama (pemimpin utama pemberontakan terhadap kompeni) diculik musuh sehingga Barda dan Mandala harus membebaskan tokoh utama tsb.
- Unsur dramatisnya juga terasa kurang harusnya bisa dibuat cerita bahwa Si Buta dan Mandala berhasil ditangkap musuh lalu rupanya dari pihak musuh ada yang pernah ditolong oleh Si Buta atau Mandala sehingga mengorbankan dirinya untuk menolong Si Buta dan Mandala lalu mungkin bisa ditampilkan sedikit kilas balik saat Si Buta atau Mandala menolong orang tsb. Lebih kereen lagi jika kilas baliknya di awal cerita dan saat orang tsb sekarat dan mengatakan sesuatu kata-kata yang mencetuskan ingatan Barda atau Mandala akan peristiwa tersebut. Misal saat Barda atau Mandala berhasil menyelamatkan anak tsb lalu berkata 'Semua akan baik-baik saja selama dirimu berpegang pada kebajikan...' lalu saat si anak yang sudah dewasa tsb sekarat dan mengatakan hal yang sama.
Thursday, March 17, 2022
Sersan Grung-Grung akhirnya komplit juga!
Oh ya berhubung Sersan Grung-Grung ini tidak memiliki nomor tentunya Anda bertanya-tanya dari mana saya tau urutan serinya. Jawabannya mudah cukup lihat angka di bawah logo Gm. Di situ ada angka seperti 78.157 yang berarti tahun 1978 buku ke-157. Nah Anda tentunya sudah tau cara mengurutkannya bukan?
Lagi-lagi kurasa kuasa THE LAW OF ATTRACTION berlaku di sini. Thx GOD.